Cerita Hantu : Penampakan Sosok Ular Naga Penunggu Di Sungai Belakang Rumahku
Penampakan Sosok Ular Naga Penunggu Di Sungai Belakang Rumahku |
Cerita Hantu - Sungai belakang rumahku yang konon katanya ada penunggunya berupa seekor ular besar atau mungkin bisa disebut ular naga. Nah kejadian ini sudah lama aku alami bersama paman dan temannya, jadi hari itu aku, paman dan mas Agung ingin mencuci terpal di sungai itu.
Sekedar info, sebenarnya sungai ini bukan sungai yang terus mengalirkan air. Sungai ini akan mengalirkan air jika musim penghujan saja, jadi kalau kemarau ya tinggal bebatuan saja, karena sungai itu tidak ada sumber mata airnya. Nah kembali kecerita ya. Sebelum berangkat mbah/kakekku sudah memberi tahu kepada kita bertiga “jika di sungai nanti jangan bicara kotor, kalian harus sopan walaupun di sungai”.
Dan kita mengangguk, lalu sore hari mas Agung mengambil terpal yang akan dicuci dikandang ayamnya, aku dan pamanku mengikuti dari belakang. Agen Sakong
“Nih terpalnya kotor banget, yuk kita cuci, yang itu juga tuh” ucap mas Agung.
“Ya sudah mas *sampeyan berangkat dulu sama paman, entar aku nyusul bawa terpal yang satunya” jawabku.
“Ya sudah nanti kamu nyusul ya” kata pamanku.
“Oke paman”.
Lalu paman dan mas Agung berangkat duluan, sedangkan aku melipat dulu terpal yang satunya supaya lebih mudah bawanya, setelah itu aku menyusul ke sungai.
“Sudah selesai belum mas?” tanyaku.
“Ah kotor banget dy terpalnya” jawab pamanku.
Tidak sengaja mas Agung mesoh (berkata kotor).
“Ah jan*** ini terpal susah banget dibersihin, anjr**” dengan nada keras. Agen Sakong
“Eh gung ngawur kamu, kan sudah dibilangin kita harus sopan” bentak pamanku.
Aku hanya terdiam, tiba-tiba air yang semula agak bening mendadak keruh, ikan-ikan pada keluar dan mati.
“Aduh kenapa nih” ucap mas agung.
“Kamu sih nggak sopan” kata pamanku.
“Aduh, maaf, maaf ya maaf aku sudah lancang” ucap mas agung.
“Telat mas, itu apaan tuh” teriakku.
“Allahuakbar itu ular naga penunggu sungai, ayo lari gung” teriak pamanku.
Sontak kami kaget dan mengambil langkah seribu.
“Aduh terpalku ketinggalan lagi” ucap mas agung.
“Sudah biarin yang penting kita selamat, hitung-hitung tuh terpal buat gantiin nyawa kita” ucap pamanku. Agen Sakong
Nah itulah ceritanya, by the way aku masih ada cerita lagi mengenai penunggu sungai itu bahkan sang penunggu pernah marah dan mengamuk.
( SI / AK )
No comments: